Wisata Bahari di Ambon

Ambon terkenal dengan wisata bahari dengan pantai-pantai yang indah. Ada beberapa pantai yang sempat saya kunjungi dalam perjalanan kali ini:

Pantai Pintu Kota – di dusun Airlouw, sebelah selatan pulau Ambon, merupakan pantai karang yang indah. Sekitar 45 menit dari pusat kota Ambon. Ciri khas pantai ini adalah tebing yang menjorok ke laut dengan lubang di tengahnya, seperti pintu gerbang.  Jika anda tiba di sini pada saat air laut surut, akan terlihat bentuk karang yang menyerupai gerbang. Pemandangan yang menakjubkan. Di sini juga merupakan tempat snorkeling yang diminati para turis asing terlebih jika laut sedang tenang. Anda dapat menapaki jalan kecil ke puncak bukit karang dan menikmati hamparan pemandangan spektakular pegunungan Leitimur dan pantai yang menghipnotis mata.

Pintu Kota2Pintu Kota1

 

 

 

 

 

 

Tidak jauh dari pantai Pintu Kota, ada perkampungan Kristen, Waai, di sebelah timur Leihitu, sekitar 24 km dari kota Ambon. Ada belut raksasa yang dianggap keramat oleh warga sekitar, akan dipancing keluar oleh sang pawang dengan beberapa butir telur ayam, dari lubang yang berada di bawah dinding saluran air. Belut akan keluar ke kolam kecil yang airnya sangat bening, tempat warga mencuci pakaian dan mandi. Konon kabarnya, jika kita berhasil melihat belut keramat ini keluar dari lubang dan berenang di kolam kecil itu, artinya akan membawa peruntungan baik bagi yang sedang berkunjung ke sana. Saat itu ada dua ekor belut keluar dari persembunyiannya dan teman seperjalanan saya turun ke kolam memegang belut. Semoga peruntungan baik menyertai kami…☺ Oya, belut di Ambon disebut morea.

Waai1Waai2

Pantai Liang – di perkampungan Liang, di ujung Leihitu. Pantai berpasir putih yang membentang sepanjang garis pantai dan ramai dikunjungi warga setempat karena bertepatan dengan libur Lebaran. Ciri khas pantai Liang adalah adanya dermaga.

Pantai Liang

Pantai Santai – di daerah Latuhalat, Nusa Niwe, sekitar 17 km dari pusat kota Ambon. Hamparan pasir putih dan landai hingga 100 m dari bibir pantai terlihat airnya jernih dan dangkal.  Anda akan ditawari rujak atau pisang goreng oleh warga setempat yang menjajakannya di sepanjang pantai.

Pantai Namalatu – tidak jauh dari pantai Santai.

Di Pantai Namalatu dipenuhi dengan pecahan batu karang. Gelombang lautnya tenang dengan air bergradasi warna biru muda. Di pantai ini kita dapat memancing, berenang, snorkeling, dan juga diving. Banyak  terumbu karang dan berbagai jenis ikan yang cantik.

Pantai Namalatu

Pantai Natsepa – pantai paling populer di Ambon, berada di tepi Teluk Baguala. Deretan kios yang menjual rujak menjadi pemandangan pertama yang akan dijumpai sepanjang jalan menuju ke resort. Hanya ada satu resort di daerah ini, The Natsepa Resort. Resort ini sedang dalam proses rebranding setelah melepaskan diri dari manajemen Aston Hotels Group sejak Desember 2013. Tempat yang nyaman untuk beristirahat.

Natsepa3Natsepa1

Natsepa2

Batu Kapal – Larike – di jazirah Leihitu, Maluku Tengah, melewati jalan sempit menanjak dengan suguhan pemandangan luar biasa indah di sisi kiri, memandang lepas ke Teluk Ambon, sementara di kanan jalan adalah hutan yang masih asri. Butuh sekitar satu jam lebih dari pusat kota untuk tiba di lokasi ini, melewati jalan model gang-gang kecil di pemukiman Muslim, melintasi desa-desa seperti Laha, Hatu dan Liliboy. Di sinilah kita dapat merasakan nuansa kehidupan kaum Muslim Ambon. Di tengah laut biru yang mempesona, ada batu besar yang berbentuk bundar.

Batu Kapal

Batu Layar, Larike – Tidak jauh dari lokasi Batu Kapal, kita akan tiba di Batu Layar, yang merupakan ikon desa Larike. Bentuk batu karangnya menjulang tinggi menyerupai layar kapal. Ini salah satu daerah yang layak dikunjungi di Ambon dan seyogyanya dilestarikan dan dipromosikan lebih gencar sebagai tujuan wisata utama di Ambon, selain pulau dan pantainya.

Larike2Larike1

6 hari 5 malam di Ambon ternyata tidak cukup untuk menjelajahi keseluruhan wilayah. Pulau Ora (yang mendapat julukan The Little Maldives of Indonesia) yang berada di sisi utara Pulau Seram, Kepulauan Banda, dengan Banda Neira dan sekitarnya, Pulau Pombo, Hukurila Cave dan lainnya. Saya akan kembali untuk menikmati hembusan angin lautnya, menikmati pasir putihnya, menikmati air laut yang biru membius. Suatu waktu nanti.

Leave a comment